Aoyama Gosho, Sang Bapak "Detective Conan"

Aoyama Gosho adalah seorang mangaka asal Hokuei, Jepang kelahiran 21 Juni 1963. Bakat menggambar Gosho-sensei rupanya sudah terlihat sejak masa kanak-

Detektif Conan

Detective Conan, sebuah manga petualangan, komedi, misteri dan thriller yang menjadi salah satu manga yang masih di-publish sampai sekarang. Awalnya manga ini dirilis untuk pertama kalinya pada 5 Januari 1994, kemudian pada 8 Januari 1996, versi animenya pun akhirnya dirilis. Gak cuma manga, animenya pun masih tayang lho sampai sekarang, bahkan sudah mencapai episode ke-1009. Selain anime, Conan juga diadaptasi ke dalam beberapa media lainnya, mulai dari film (anime dan live action), OVA (Original Video Animation), episode-episode spesial, game, dan lainnya. Serial ini sangat sukses baik di Jepang maupun di luar negeri, di dalam negara asalnya saja "Detective Conan" sudah meraup keuntungan sebesar kurang lebih 100 miliar Yen atau sekitar 1 miliar US Dollar (sekitar 14,5 triliun Rupiah). Dari segi penjualan, manga "Detective Conan" sendiri sudah terjual sebanyak lebih dari 230 juta kopi di seluruh dunia dan tersedia dalam 99 volume buku per April 2021 kemarin.


Itu tadi sekilas info tentang "Detective Conan", sekarang kita lanjut ke inti pembahasan dari postingan kali ini. So, daripada berlama-lama lagi, kita bergeser ke pembahasannya..

Aoyama Gosho


Aoyama Gosho, Sang Bapak Detective Conan
Aoyama Gosho
Aoyama Gosho adalah seorang mangaka asal Hokuei, Jepang kelahiran 21 Juni 1963. Bakat menggambar Gosho-sensei rupanya sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, khususnya di bangku SD. Bahkan, salah satu karyanya sampai pernah dipajang di sebuah Mall dekat rumahnya. Untuk mematangkan keahliannya dalam menggambar, Beliau mendaftarkan dirinya ke Nihon University College of Art, sebuah Universitas Seni di Tokyo usai dirinya lulus dari SMA Yuraikuei. Rupanya, pendidikannya itu membuahkan hasil, Beliau sempat memenangkan kontes membuat komik saat lulus Kuliah. Sebelum berprofesi sebagai seorang mangaka, Gosho-sensei sempat bekerja sebagai pelukis paruh waktu di Tokyo Disneyland, dimana salah satu tugasnya adalah sebagai pelukis untuk latarbelakang wahana Pirates of the Caribbean.


Debut Gosho-sensei sebagai mangaka bermula pada tahun 1987, dimana pada saat itu, karyanya yang berjudul Chotto Mattete berhasil dimuat di majalah Weekly Shōnen Sunday. "Chotto Mattete" sendiri berkisah tentang kisah cinta antara seorang remaja laki-laki nan jenius bernama Yutaka Takai dan sang kekasih yang kisahnya harus terpisah antara ruang dan waktu. Yutaka pun menciptakan sebuah mesin waktu demi sang kekasih.
Chotto Mattete
Cuplikan "Chotto Mattete"

Fun fact, jauh sebelum "Detective Conan" dibuat, rupanya Gosho-sensei sudah terlebih dulu membuat kisah dari salah satu antagonis paling ikonik di serial "Detective Conan", yaitu Kaito Kid. Ya, serial manga dari Kaito Kuroba ini rupanya sudah dibuat sejak tanggal 27 Mei 1987 dan masih diterbitkan sampai sekarang. Butuh waktu selama kurang lebih 23 tahun bagi serial manga ini untuk diadaptasi ke dalam versi animenya. Anime "Kaito Kid" pertama kali dirilis pada 17 April 2010 dan ditutup dengan episode "terakhirnya" yang tayang pada 28 Maret 2015.

Kaito Kid
Habis dari "Kaito Kid", kita pindah ke karya Gosho-sensei yang lainnya, yaitu Yaiba, sebuah manga petualangan yang menceritakan kisah seorang Samurai cilik bernama Yaiba Kurogane. Versi manga nya sendiri dirilis pada periode 7 September 1988 sampai 1 Desember 1993, sementara versi animenya ditayangkan untuk pertama kalinya pada 9 April 1993 sampai 1 April 1994 dengan total episode sebanyak 52 episode. Sebelum membuat serial "Detective Conan", ada 1 karya Gosho-sensei lainnya yang Beliau rilis, judulnya Yoban Sado (3rd Base 4th). Premis ceritanya cukup sederhana, menceritakan kisah tentang seorang remaja laki-laki yang termasuk ke dalam tim Baseball sekolahnya. Suatu hari, anak tersebut membeli sebuah pemukul Baseball di sebuah toko yang baru saja Ia lihat. Ternyata, pemukul tersebut adalah pemukul sakti yang berhasil membawa tim Baseball si anak menjadi juara di turnamen sekolah. Manga olahraga yang dirilis pada periode 1991-1993 ini, hanya terdiri dari 6 chapter saja dan dibukukan ke dalam 1 volume buku saja.

Yaiba

Yoban Sado

Barulah pada 1994, karya Gosho-sensei paling fenomenal, yakni "Detective Conan" akhirnya dirilis. Sedikit fun fact, Beliau mengaku kalau inspirasinya dalam mendapatkan karakter Conan Edogawa adalah dari Kakaknya sendiri. Sepanjang kariernya sebagai mangaka, Gosho-sensei sudah meraih 2 penghargaan di ajang Shogakukan Manga Award sebagai Mangaka Terbaik di tahun 1992 (untuk manga "Yaiba") dan 2001 (untuk manga "Detective Conan"). Gak cuma penghargaan, berbagai macam bentuk apresiasi pun sudah Beliau dapatkan, mulai dari proyek revitalisasi kota untuk tempat tinggalnya di Hokuei, pembangunan Jembatan Conan dan Patung Conan, serta pembuatan Gosho Aoyama Manga Factory, sebuah museum khusus untuk mengapresiasi karya Gosho-sensei sebagai mangaka.

Jembatan Conan


Patung Conan

Postingan kali ini bakalan Ane tutup sama karya paling baru dari Gosho-sensei, yaitu Watashi ni Uso o Tsuite, sebuah one-shot manga rilisan tahun 2007 yang menceritakan seorang gadis yang memiliki kemampuan membaca pikiran lawan bicaranya hanya dengan tatapan matanya.

Watashi ni Uso o Tsuite

Referensi:
Aoyama Gosho
My Anime List