Wanita di Sekolah
Cerpen Wanita di Sekolah
Hari pertamaku pindah ke sekolah yang baru. Ini bukan kali pertamaku berpindah- pindah sekolah, aku lahir serta besar di kota metropolitan jakarta.
2 min read
Selamat datang di blog saya
Selamat membaca dan menikmati.....
Hari ini saya akan meposting artikel Cerpen yang sangat sederhana, saya akan menunjukan kepada kalian "Cerpen Wanita di Sekolah?"
Selamat membaca dan menikmati.....
Cerpen Wanita di Sekolah
Hari pertamaku pindah ke sekolah yang baru. Ini bukan kali pertamaku berpindah- pindah sekolah, aku lahir serta besar di kota metropolitan jakarta. Tetapi saat ini aku serta keluarga wajib pindah ke bandung sebab ayah dipindah tugaskan. Aku karin, saat ini aku bersekolah di SMA negara berarsitektur bangunan belanda.
Setiba aku di kelas, aku langsung menempati tempat duduk sangat balik, orang- orang di kelas ini sangat terasa aneh. Atmosfer kelas ini sangat dingin, aku memandang keluar jendela kelas. Di dasar situ aku memandang seseorang perempuan duduk menyendiri di dasar tumbuhan“ apaan sih bukan urusan gua pula” batinku.
Sehabis kembali sekolah, aku melihat- lihat bangunan sekolah ini. Aku amati terdapat suatu lukisan yang menurutku aneh, perempuan bermata biru dengan rambut terurai nampak menawan namun penuh dendam. Aku berjalan lagi, hujan turun sebaliknya sebagian orang telah berangkat. Aku merasa terdapat seorang yang menatapku aku amati ke belakang tetapi tidak terdapat orang, tetapi dikala ku memandang ke depan“ aaaarrrgghhhhh” seseorang perempuan berseragam SMA tertunduk pas di depanku
“ lo apa apaan sih, dapat ga harus ngagetin orang hah!”.
Ia cuma terdiam tidak menanggapi ataupun melihatku, tetapi dikala angin berhembus kencang rambutnya yang terurai tersibak, tampak muka sepa tidak berdarah dengan kedua matanyanya yang berlubang.
Tubuhku tidak dapat bergerak, aku cuma dapat memandang wajah perempuan itu, aku menangis.“ go in my face!” Perempuan itu berteriak di depan wajahku serta aku juga merasa tubuhku tidak balance kemudian terjatuh.
Dikala aku terbangun ayah serta bunda telah terdapat di sampingku, aku pingsan sepanjang sebagian hari. Namun… terdapat yang ganjil di kamar ini, siapa yang berdiri di depan cerminku? kemudian siapa yang berdiri di luar jendelaku sementara itu kamarku di lantai 2, ayah serta bunda bukankah mereka keluar kota sebagian minggu?“ Aaaaaaaaaaaaa”
Nyatanya aku tidak bisa kembali di sekolah ini. Lebih tepatnya aku terkurung di gudang.
Cerpen Karangan: Tari
Setiba aku di kelas, aku langsung menempati tempat duduk sangat balik, orang- orang di kelas ini sangat terasa aneh. Atmosfer kelas ini sangat dingin, aku memandang keluar jendela kelas. Di dasar situ aku memandang seseorang perempuan duduk menyendiri di dasar tumbuhan“ apaan sih bukan urusan gua pula” batinku.
Sehabis kembali sekolah, aku melihat- lihat bangunan sekolah ini. Aku amati terdapat suatu lukisan yang menurutku aneh, perempuan bermata biru dengan rambut terurai nampak menawan namun penuh dendam. Aku berjalan lagi, hujan turun sebaliknya sebagian orang telah berangkat. Aku merasa terdapat seorang yang menatapku aku amati ke belakang tetapi tidak terdapat orang, tetapi dikala ku memandang ke depan“ aaaarrrgghhhhh” seseorang perempuan berseragam SMA tertunduk pas di depanku
“ lo apa apaan sih, dapat ga harus ngagetin orang hah!”.
Ia cuma terdiam tidak menanggapi ataupun melihatku, tetapi dikala angin berhembus kencang rambutnya yang terurai tersibak, tampak muka sepa tidak berdarah dengan kedua matanyanya yang berlubang.
Tubuhku tidak dapat bergerak, aku cuma dapat memandang wajah perempuan itu, aku menangis.“ go in my face!” Perempuan itu berteriak di depan wajahku serta aku juga merasa tubuhku tidak balance kemudian terjatuh.
Dikala aku terbangun ayah serta bunda telah terdapat di sampingku, aku pingsan sepanjang sebagian hari. Namun… terdapat yang ganjil di kamar ini, siapa yang berdiri di depan cerminku? kemudian siapa yang berdiri di luar jendelaku sementara itu kamarku di lantai 2, ayah serta bunda bukankah mereka keluar kota sebagian minggu?“ Aaaaaaaaaaaaa”
Nyatanya aku tidak bisa kembali di sekolah ini. Lebih tepatnya aku terkurung di gudang.
Cerpen Karangan: Tari
Posting Komentar